Skip to main content

Cerita Horror - Kubikel Ujung

 

Kubikel Ujung

Halo gaes namaku Tiwi dan aku kerja di sebuah gedung pekantoran. Kejadian ini dialami oleh rekan kerjaku Yani dan Dian. Begini kisahnya..

Sebelum mulai cerita, aku ingin menggambarkan area pekantoran tempat cerita itu terjadi. Kantor kami menempati 2 gedung yaitu gedung 1 yang ada di depan dan gedung 2 di belakang.

Kisah ini terjadi di gedung 1 (gedung depan). Lokasi kubikel ada di ujung ruangan, di titik terjauh dari pintu masuk dan terhalang tiang. Lalu lokasi meja Yani ada tepat di samping pintu masuk, jadi setiap orang yang keluar masuk ruangan pasti terlihat jelas oleh Yani.

Hari itu,ada acara syukuran di gedung 2 (belakang). Sejak sehari sebelumnya, karyawan sudah diinfo bahwa akan ada makan siang berupa nasi kotak yang bisa diambil di Gedung 2 sekalian hadir di acara syukuran.

Karena kondisi gedung 2 saat itu masih sebagian direnovasi, sehingga untuk makan di sana tempatnya terbatas/seadanya, maka Yani rekanku memutuskan membawa nasi kotak miliknya ke gedung 1 untuk di makan di meja kerjanya supaya lebih nyaman. Kondisi gedung 1 memang lagi sepi karena semua karyawan lagi ngumpul di gedung 2 untuk ikutan acara syukuran dan makan nasi kotak.

Kira-kira 30 menit setelah Yani ke Gedung 1, Dian pun ikutan menyusul ingin makan nasi kotak di mejanya juga karena tempat duduk di gedung 2 terbatas. Saat itu jam 13.30 siang dan jarak dari gedung 2 ke gedung 1 sekitar 900 meter jalan kaki.

Setibanya di gedung 1, Dian langsung menuju lantai tempat kantor berada dan melihat Yani lagi asik nonton streaming di HP. Dian pun menyapa "Makan yuk Ni!" sambil membuka nasi kotaknya.


Percakapan berikutnya seperti ini. Y=Yani, D=Dian
Y: "aku udah makan dari tadi.."
D: "Lah sendirian?"
Y: "Enggak.. kan ada Pak Mus ..tuh di mejanya" (sambil menunjuk ke arah kubikel di pojok ruangan yang tertutup tiang)
D: "Ooh ada pak Mus..sip sip..wah pak Mus udah ngambil nasi kotak belum? Takutnya belum kebagian"(Dian emang anaknya perhatian dengan rekan-rekan kerjanya)
Y: "Udah kali..aku tadi ngga ngecek juga"
D:"Oh gitu..abis ini aku tanya deh, kasian kalo belum dapet. Biar nanti dibawain sama anak-anak yg mau kesini"

Setelah makan, Dian melangkah ke ujung ruangan di pojok tempat kubikel yang ketutup tiang itu. "Pak Mus, tadi udah ambil nasi kotak belum di gedung 2?" tanya Dian sambil jalan mendekat. Karena tertutup tiang, maka kita harus belok di pojok ruangan agar bisa melihat dengan jelas.
Suasana pun hening. Dian pun mendekat membelok ke samping tiang dan melihat kubikel pak Mus. Kosong. Komputernya pun dalam keadaan mati.
Dian setengah berlari ke meja Yani yang masih nonton streaming. "Lan, kosong..nggak ada pak Mus" Yani mematikan video streamingnya. "Apa?! Nggak mungkin ada kok Pak Mus ..dari tadi aku dengar suara mengetik dari komputer di mejanya."
Wajah Dian pucat seketika udara terasa mendadak dingin. "Mejanya kosong ayo turun!!" jawab Dian sambil menarik tangan Yani. Mereka berlari ke lift dan turun ke bawah, terus berlari hingga ke gedung 2 di belakang.
Yani ngos-ngosan dan hampir pingsan ketika sampai di gedung 2. Teman-teman yang sedang asik ngobrol sambil makan dan ngemil kaget melihat mereka berdua pucat. Bahkan terlihat Pak Mus sedang ngobrol sambil minum kopi yang disuguhkan di acara syukuran.
Setelah diberi air putih dan ditenangkan, akhirnya Yani menceritakan kenapa ia yakin akan keberadaan pak Mus di gedung 1 karena Yani mendengar suara ketikan dari kubikel ujung tempat pak Mus bekerja disertai suara nyanyi-nyanyi kecil khas pak Mus jika sedang kerja sambil mendengar musik dari handsfree.
Selama menikmati makan siang dan nonton streaming ternyata Yani tidak menyadari kalau sesungguhnya ia benar-benar sendirian di Gedung 1. Tidak ada siapa-siapa kecuali security di lantai bawah. Yani mengira Pak Mus masih ada di kubikel ujung ruangan yang tertutup tiang, sehingga Yani santai aja menikmati makan siang dan nonton.
Setelah Yani lebih tenang kondisinya, Dian langsung menghampiri Pak Mus yang berada di pantry gedung 2"Pak Mus..tadi ke gedung 1?", tanya Dian. "Enggak mbak saya tadi ijin masuk siang ada keperluan..jadi dari rumah langsung ke gedung 2 tidak mampir gedung 1. Mau ikutan makan-makan dulu"
"Tapi pak, tadi Yani makan nasi kotak di gedung 1 dan dengar suara Pak Mus lagi ngetik dan nyanyi2 kecil seperti biasa kalau kerja sambil dengar musik di handsfree.." Pak Mus ikutan kaget dan pucat. Semua terdiam.

Sejak saat itu tidak ada lagi ornag yang berani sendirian bekerja di gedung 1. Bahkan orang-orang yang dulu hobi lembur sudah tidak mau lagi lembur dan memutuskan pulang on time.
Demikianlah cerita horrorku kali ini. Sampai jumpa di cerita berikutnya.
SEKIAN

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Horror - Hantu Penjual Nasi Goreng

Diceritakan oleh Winy. Halo gaes, kali ini aku mau cerita pengalaman serem yang pernah kualami saat masih kos di sebuah kota. Nama lokasi wilayah semua kurahasiakan ya. Namaku Winy, saat itu aku kos di sebuah rumah yang letaknya ngga jauh dari tempat kerjaku.   Malam itu sepulang kerja aku sedang istirahat di kos dan ngobrol-ngobrol dengan tetangga kos ku Ka Yuni. Ada aja topik obrolan yang kami bahas sampai energi rasanya habis dan Ka Yuni tiba-tiba bilang “Win aku laper lagi kita beli makan yuk”. Padahal saat itu aku sudah makan di kantor jam 5 sore, dan sekarang udah ngerasa lapar lagi. Sama seperti Ka Yuni. Aku melirik jam dinding di ruang tamu kos, sudah jam 8 malam. “Mau makan apa Ka?” lalu ka Yuni menjawab “apa aja deh, pecel juga boleh! Yuk berangkat!” sambil meraih kunci motor. Baca juga :  Cerita Horror-Rumah Selebriti yang Dihantui Mama Cass Aku menjawab “Bentar kak siap2 dulu ganti baju” lalu Ka Yuni menanggapi “oke ketemu di gerbang yah”....

Cerita Horror-Ketukan di Pintu Asrama

Kisah horror kali ini berasal dari Malaysia... Sumber : hungzai com Kisah ini terjadi di sebuah kampus universitas negeri di Malaysia. Untuk nama dan lokasi kampus mohon maaf sudah lupa persisnya, tapi kisah ini menjadi sebuah urban legend di sana. Baca juga :  Hotel Angker di Tepi Pantai Part.1 Peristiwa horror ini terjadi di  sebuah asrama putri. Beberapa tahun yang lalu, kampusku sedang mengadakan orientasi. Para mahasiswa baru langsung sibuk mengikuti jadwal kegiatan orientasi selama seminggu. Sebagai mahasiswi baru, aku mendapat sebuah kamar di asrama putri. Seharusnya setiap kamar diisi 2 orang. Namun Karena jumlah kami  yang ganjil akhirnya aku menempati kamar ini sendirian. Selama menjalani berbagai kegiatan orientasi, para senior sering mengingatkan agar jangan membuka pintu kamar jika ada bunyi ketukan di tengah malam. Saat  teman-teman mahasiswa baru bertanya kepada senior mengenai alasannya, senior tidak mau me...

Cerita Horror di Hotel Bintang Lima Singapore

Hai nama saya Fredy. kisah ini terjadi 5 tahun lalu. Saat itu saya lagi melakukan perjalanan bisnis ke Singapore. Saya mau membagikan pengalaman horror saya di sebuah hotel untuk semua pembaca Scarynotes Official. Setelah mendarat di bandara saya langsung mengikuti berbagai meeting seharian dan akhirnya saya kembali ke hotel di jam 8 malam..Hotel ini memang sangat nyaman dan merupakan hotel bintang 5 yang berada di kawasan pertokoan strategis dan mudah dijangkau lewat MRT. Benar-benar memberikan kemudahan bagi para tamu yang menginap. Badan terasa capek banget dan saya udah membayangkan mau langsung istirahat. Mandi dan makan malam serta nonton TV sambil merefresh tenaga untuk rangkaian acara besok. Malam itu saya tidur pulas. Tapi di jam 1 pagi saya terbangun oleh bunyi telepon di kamar hotel. Ketika diangkat tidak ada suara dan hal ini berulang sampai 3 kali. Akhirnya saya menelpon resepsionis dan seorang teknisi datang untuk menukar pesawat telpon di ruang saya dengan pesawat baru. ...