Apa
yang menjadi bayangan kamu ketika mendengar kata-kata “lobby hotel”? pastinya
suasana yang ramai dan penuh wajah-wajah turis berbagai Negara. Tapi tahukah
kamu..kalau “mereka” juga terkadang menampakkan diri di keramaian seperti lobby
hotel…
Kisah
ini merupakan pengalaman seseorang yang sedang liburan keluarga ke Genting
Highland, Malaysia. Sumber cerita dari : laksaboy
Setiap
mendengar kata Genting Highland, maka aku teringat akan sebuah pengalaman
liburan yang terjadi saat aku masih kecil di tahun 1990. Aku ingat banget
karena tahun tersebut adalah tahun shio kuda, dan saat makan di restoran hotel,
minuman disajikan dalam mug berbentuk kuda yang istimewa, dalam rangka
memperingati shio kuda di tahun tersebut.
Baca juga : Cerita Horror-Sebuah Mantel
Oya
kondisi saat itu di Genting beda dengan sekarang, jumlah hotel dan taman
hiburan belum sebanyak sekarang dan taman hiburan besar juga belum rampung.
Ketika itu baru ada tiga hotel terkenal yaitu
Genting Hotel (kini disebut Genting Grand), Highlands Hotel (kini disebut
Maxims hotel) dan Resort Hotel, diurut mulai dari harga kamar yang termahal.
Kami menginap di di Highlands Hotel yang kini dikenal dengan nama Maxims. Saat
itu, Genting Hotel merupakan hotel terbesar dan termahal yang dilengkapi Auditorium
megah dan kasino.
Baca juga : Cerita Horror-Room Service
Kondisi
udara waktu itu jauh lebih dingin dari sekarang, mungkin karena sebagian besar area masih dipenuhi hutan. Saat itu
hujan sedang turun, lalu awan mendung dan kabut tebal memenuhi kawasan sehingga
menghalangi pandangan. Bahkan di lobby hotel tempat aku duduk, pemandangan luar
tidak kelihatan sama sekali. Yang ada hanya awan gelap dan kabut tebal.
Saat
itu kami berkunjung ke Genting Hotel, sebagai gambaran suasana, jika kita
datang ke hotel, maka akses masuk ke lobby adalah melalui sebuah pintu putar
besar (rotating door) di lobby utama, dan kabut akan terlihat memasuki ruangan setiap
kali seseorang mendorong pintu.
Kebayang
dong betapa tebel kabutnya sampai masuk-masuk ke ruangan tiap pintu
dibuka..kabut tebal tentu saja menambah suasana mistis suatu tempat
Suatu
hari, saat orangtuaku mengunjungi kasino di Genting Hotel, aku berjalan-jalan sendiri di lobby dan asyik memandangi
keramaian suasana orang-orang yang datang
dan pergi melalui pintu besar yang berputar.
Baca juga : Cerita Horror-Suara Tangisan Anak di Malam Hari
Tiba-tiba
mataku terpaku pada seorang wanita berpenampilan glamor layaknya sosialita..usianya
kira-kira 30an..dia mengenakan gaun mewah
berwarna pastel yang tampak mahal, penampilannya begitu serasi dan
sempurna..anehnya tidak ada seorangpun yang memandang ke arah wanita tersebut..hanya
aku..saat itu aku berpikir mungkin saja mereka sedang sibuk dengan urusan
masing-masing seputar check in dan check out hotel.
Aku lanjut menatap wanita
tersebut, kulihat satu tangan wanita ini sudah memegang gagang pintu dan siap
untuk mendorong pintu putar dan keluar dari lobi hotel. Penampilannya
benar-benar mewah dan sempurna seperti layaknya artis atau sosialita. Lalu aku
kaget karena ia perlahan-lahan menengok ke arahku dan tersenyum...seolah-olah
wanita itu tahu kalau aku dari tadi terpesona memperhatikannya.. Kemudian, dia
pergi melangkah keluar melalui pintu putar di lobby..
Karena
penasaran dan terpukau, aku segera berlari mengikutinya keluar. Saat aku sampai
di luar lobby, aku kembali kaget..jantungku berdebar kencang. Sebab hanya dalam
hitungan detik, sosok wanita tersebut sudah hilang. Aku berlari mencarinya tapi tidak melihat
apa-apa..tidak ada mobil..tidak ada apapun..hanya ada jalanan yang kosong..,
kabut tebal dan keheningan siang menjelang sore.
Aku
segera berlari masuk kembali ke lobby, dan tiba-tiba merasakan bulu kudukku
merinding. Seolah-olah ada yang sedang memperhatikanku. Saat itu aku yakin,
wanita mewah yang tadi kulihat adalah sosok hantu yang ada di tempat tersebut.
Entah
apa kisahnya..mungkinkah dia adalah salah satu dari begitu banyaknya kasus
bunuh diri di kawasan ini? Atau seorang penjudi yang kehilangan segalanya dan
mengakhiri nyawanya? Entahlah..yang jelas hingga kini aku masih teringat dengan
sosoknya..demikianlah sepotong ceritaku saat berlibur kawasan Genting Highland. SEKIAN
Comments
Post a Comment
Komentar